Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 10 Februari 2014

The Soekarno Centre (Museum Bung Karno)

The Soekarno Centre (Museum Bung Karno)

The Sukarno Center
Perjalanan ke The Sukarno Center yang terletak di jalan Tampak Siring Kabupaten Gianjar, Bali pada bulan Desember ini tidak pernah saya rencanakan sebelumnya. Informasi mengenai museum ini tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. Museum ini kurang begitu terkenal dibandingkan dengan Museum Antonio Blanco di Ubud. Namun demikian saya sangat merekomendasikan siapa saja yang pergi ke Bali untuk berkunjung ke tempat ini. Tidak hanya kita dapat belajar mengenai sejarah Indonesia tetapi saya juga bangga bahwa tempat ini menjadi salah satu ‘museum terbaik’ yang pernah saya kunjungi di tanah air.
Museum sudah buka ketika saya sampai di sana sekitar jam 10 pagi. Di depan museum nampak patung Sukarno dan bendera merah putih di belakangnya. Sesudah membeli tiket seharga Rp. 20,000 saya mulai menjelajah museum ini.  The Sukarno Center dibangun oleh keluarga besar Bung Karno sebagai pusat pembelajaran bersama sehingga masyarakat dapat mengenal lebih jauh mengenai Presiden pertama Indonesia. Bukan satu dua tiga kali ketika orang asing bertanya kepada saya “dari mana saya berasal?” dan saya bilang “Indonesia” banyak dari mereka yang langsung menyebut nama Sukarno.
Sukarno memang tidak hanya dikenal di tanah air tetapi hampir di seluruh dunia. Museum yang dibuka pada tanggal 10 November 2011 oleh Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasterputra Suyasa III yang menjabat sebagai Presiden, the Sukarno Center, menyimpan berbagai benda bersejarah peninggalan Sukarno. Di depan masuk museum terpasang lambang Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, hal penting yang diajarkan oleh beliau. Walaupun kita berbeda tetapi kita tetap satu.
Di samping kiri dan kanan pintu masuk terdapat kereta yang pernah dipakai oleh Bung Karno. Kemudian saya lanjutkan untuk berkeliling museum ini. Ada dua lantai di museum ini. Di dalam museum ini terdapat kurang lebih 150 foto koleksi Bung Karno dan juga beberapa peninggalan Bung Karno seperti perabotan dan hadiah dari beberapa pemimpin besar negara lain. Melihat ini semua saya merasa bangga dan kagum dengan apa yang disajikan di tempat ini. Semuanya tampak terawat, bersih, dan sangat rapi. Sayang sekali, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam museum.
Kurang lebih empat puluh lima menit saya mengelilingi museum dan belajar lebih dekat mengenai Bung Karno. Sebelum kembali pulang, petugas memberikan dua poster Bung Karno sebagai souvenir untuk saya. Kekayaaan dan kebesaran bangsa Indonesia bisa kita jumpai di sini.  Mari kita terus menjaga peninggalan sejarah ini sehingga anak-anak muda bisa belajar dari sini.


0 komentar:

Posting Komentar